Senin, 20 Agustus 2018

PENGAMATAN BAKTERI | asalshareinfo

PENGAMATAN BAKTERI


1.Pengamatan

Amatilah masing- masing preparat di bawah mikroskop dengan obyektif celup minyak tanpa kaca tutup (mulailah dengan obyektif berkekuatan terendah dan berangsur–angsur diganti dengan yang berkekuatan tinggi). Pada setiap olesan amati morfologi spesimen anda (bentuk, susunan, macam- macam stadium, struktur khusus seperti endospora). Gambarkanlah sketsa pengamatan anda pada tiap–tiap olesan dengan skala dan warna yang sesuai, Cantumkan  pula nama masing–masing mikroorganisme. Tanyakan kepada guru apabila ada yang belum jelas. Hasil pengamatan buatlah kesimpulan dan presentasikan di depan kelas. 

Secara umum proses pewarnaan bakteri bisa dilakukan sebagai berikut  
 Bakteri haruslah diambil dari suatu biakan yang masih muda, kira- kira umur 24 jam, merupakan usia yang baik untuk memperlihatkan bentuk morfologinya. Jika ingin melihat bakteri yang sudah 
membentuk spora, maka perlulah diambil  bakteri yang sudah lebih tua, yaitu dari suatu biakan yang berumur 2 sampai 3 kali 24 jam. 
 Bakteri diratakan di atas kaca obyek/glass obyek  yang bersih, seluas kira-kira 1 cm2 . Hindarilah pengambilan bakteri yang terlalu banyak. Jika tidak diratakan tipis-tipis, maka bakteri akan bertumpuk sehingga pemeriksaan bentuknya satu persatu tidak akan jelas.  Jika sudah kering, sediaan perlu dilewatkan pada nyala api perlahan -lahan supaya bakteri melekat pada kaca obyek, sehingga tidak akan terhapus apabila sediaan dicuci. Jaga jangan sampai bidang yang mengandung bakteri terkena nyala api. 
 Zat warna diteteskan pada bidang yang mengandung bakteri. Juga mungkin seluruh kaca obyek tersebut direndam miring dalam zat warna, hal ini bergantung pada sifat khusus pewarnaan, dan kadang- kadang juga bergantung kepada banyak sedikitnya kaca obyek (preparat ) yang harus  dibuat. Zat warna diberi waktu beberapa lama supaya diserap oleh bakteri yang sudah kering, tergantung dari sifat khas zat warna yang digunakan . 
 Sediaan dicuci dengan alkohol atau asam encer, untuk menghilangkan zat warna yang berlebihan. Alkohol yang digunakan untuk mencuci dapat berupa alkohol 15%  sampai 95%, kadang juga diperlukan alkohol 100%. Cara mencucinya adalah dengan mencelupkan sediaan ke dalam alkohol atau ke dalam asam encer dengan tanpa dikocek. Ada pula zat warna yang dicuci dengan air murni ataupun air kran. 
 Tunggu sediaan sampai kering lalu diperiksa dengan mikroskop, bila perlu dengan menggunakan minyak cedar (minyak imersi atau minyak celup). Jika dikehendaki , sediaan dapat ditutup dengan kaca penutup sebelum ditempatkan di atas piringan mikroskop. Sediaan yang diinginkan untuk disimpan lama perlu perlakuan sebagai berikut: Permukaan yang mengandung bakteri ditetesi balsem kanada kemudian ditutup dengan kaca penutup yang bersih. Sebelum kering, sediaan tidak boleh diletakkan miring. Sesudah balsem kanada kering, baru sediaan dapat dimasukkan ke kotak penyimpan sediaan, dalam posisi miring. Selanjutnya preparat disimpan dalam tempat gelap dan sejuk, agar supaya zat warna tidak lekas luntur dan pudar. Lebih jelas terlihat  pada gambar berikut:   
Gambar 32. Proses Pewarnaan  
Sumber gbr. www, google.com/imgressa 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ekspansi

Ekspansi Diperbarui pada 23 Oktober 2019 Apa itu ekspansi? Ekspansi adalah fase siklus bisnis di mana PDB riil tumbuh untuk dua ata...